Ismail Marzuki

Posted by Moeclazh Favian Sabtu, 22 Maret 2014 0 komentar
Ismail Marzuki lahir di Kwitang, Senen, Batavia, 11 Mei 1914–meninggal di Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta, 25 Mei 1958 pada umur 44 tahun, adalah salah seorang komponis besar Indonesia. Namanya sekarang diabadikan sebagai suatu pusat seni di Jakarta yaitu Taman Ismail Marzuki (TIM) di kawasan Salemba, Jakarta Pusat. Ismail Marzuki yang lebih dikenal dengan panggilan Maing ini merupakan salah satu maestro musik legendaris di indonesia, memang memiliki bakat seni yang sulit dicari bandingannya. Sosoknya pun mengagumkan. Ia terkenal sebagai pemuda yang berkepribadian luhur dan tergolong anak pintar. Ismail sejak muda senang tampil necis. Bajunya disetrika licin, sepatunya mengkilat dan ia senang berdasi. Darah seni Ismail mengalir dari ayahnya, Marzuki, yang saat itu seorang pegawai di perusahaan Ford Reparatieer TIO. Pak Marzuki dikenal gemar memainkan kecapi dan piawai melagukan syair-syair yang bernapaskan Islam. Jadi tidak aneh kalau kemudian Ismail sejak kecil sudah tertarik dengan lagu-lagu.

Ma'ing disekolahkan ayahnya ke sebuah sekolah Kristen HIS Idenburg, Menteng. Nama panggilannya di sekolah adalah Benyamin. Tapi kemudian ayahnya merasa khawatir kalau nantinya bersifat kebelanda-belandaan, Ma'ing lalu dipindahkan ke Madrasah Unwanul-Falah di Kwitang. Beranjak dewasa, dia dibelikan ayahnya alat musik sederhana. Bahkan tiap naik kelas Ma'ing diberi hadiah harmonika, mandolin, dan gitar. Setelah lulus, Ma'ing masuk sekolah MULO dan membentuk grup musik sendiri. Di situ dia memainkan alat musik banyo dan gemar memainkan lagu-lagu gaya Dixieland serta lagu-lagu Barat yang digandrungi pada masa itu.

Setelah tamat MULO, Ma'ing bekerja di Socony Service Station sebagai kasir dengan gaji 30 gulden sebulan, sehingga dia sanggup menabung untuk membeli biola. Namun, pekerjaan sebagai kasir dirasakan kurang cocok baginya, sehingga ia pindah pekerjaan dengan gaji tidak tetap sebagai verkoper (penjual) piringan hitam produksi Columbia dan Polydor yang berkantor di Jalan Noordwijk (sekarang Jalan Ir. H. Juanda) Jakarta. Penghasilannya tergantung pada jumlah piringan hitam yang dia jual. Rupanya, pekerjaan ini hanya sebagai batu loncatan ke jenjang karier berikutnya dalam bidang musik. Selama bekerja sebagai penjual piringan hitam, Ma'ing banyak berkenalan dengan artis pentas, film, musik dan penyanyi, di antaranya Zahirdin, Yahya, Kartolo, dan Roekiah (orangtua Rachmat Kartolo). Pada 1936, Ma'ing memasuki perkumpulan orkes musik Lief Jawa sebagai pemain gitar, saksofon, dan harmonium pompa.

Tahun 1934, Belanda membentuk Nederlands Indische Radio Omroep Maatshappij (NIROM) dan orkes musik Lief Java mendapat kesempatan untuk mengisi acara siaran musik. Tapi Ma'ing mulai menjauhkan diri dari lagu-lagu Barat, kemudian menciptakan lagu-lagu sendiri antara lain "Ali Baba Rumba", "Ohle le di Kotaraja", dan "Ya Aini". Lagu ciptaannya kemudian direkam ke dalam piringan hitam di Singapura. Orkes musiknya punya sebuah lagu pembukaan yang mereka namakan Sweet Jaya Islander. Lagu tersebut tanpa pemberitahuan maupun basa-basi dijadikan lagu pembukaan siaran radio NIROM, sehingga grup musik Ma'ing mengajukan protes, namun protes mereka tidak digubris oleh direktur NIROM.

Pada periode 1936-1937, Ma'ing mulai mempelajari berbagai jenis lagu tradisional dan lagu Barat. Ini terlibat pada beberapa ciptaannya dalam periode tersebut, "My Hula-hula Girl". Kemudian lagu ciptaannya "Bunga Mawar dari Mayangan" dan "Duduk Termenung" dijadikan tema lagu untuk film "Terang Bulan". Awal Perang Dunia II (1940) mulai mempengaruhi kehidupan di Hindia-Belanda (Indonesia). Radio NIROM mulai membatasi acara siaran musiknya, sehingga beberapa orang Indonesia di Betawi mulai membuat radio sendiri dengan nama Vereneging Oostersche Radio Omroep (VORO) berlokasi di Karamat Raya. Antene pemancar mereka buat sendiri dari batang bambu.

Ketika Ma'ing membentuk organisasi Perikatan Radio Ketimuran (PRK), pihak Belanda memintanya untuk memimpin orkes studio ketimuran yang berlokasi di Bandung (Tegal-Lega). Orkesnya membawakan lagu-lagu Barat. Pada periode ini dia banyak mempelajari bentuk-bentuk lagu Barat, yang diubahnya dan kemudian diterjemahkannya ke dalam nada-nada Indonesia. Sebuah lagu Rusia ciptaan R. Karsov diterjemahkan ke dalam bahasa Sunda menjadi "Panon Hideung". Sebuah lagu ciptaannya berbahasa Belanda tapi memiliki intonasi Timur yakni lagu "Als de orchideen bloeien". Lagu ini kemudian direkam oleh perusahaan piringan hitam His Master Voice (HMV). Kelak lagu ini diterjemahkan lagi ke dalam bahasa Indonesia dengan judul "Bila Anggrek Mulai Berbunga".

Tahun 1940, Ma'ing menikah dengan penyanyi kroncong Bulis binti Empi. Pada Maret 1942, saat Jepang menduduki seluruh Indonesia, Radio NIROM dibubarkan diganti dengan nama Hoso Kanri Kyoku. PRK juga dibubarkan Jepang, dan orkes Lief Java berganti nama Kireina Jawa. Saat itu Ma'ing mulai memasuki periode menciptakan lagu-lagu perjuangan. Mula-mula syair lagunya masih berbentuk puitis yang lembut seperti "Kalau Melati Mekar Setangkai", "Kembang Rampai dari Bali" dan bentuk hiburan ringan, bahkan agak mengarah pada bentuk seriosa.

Pada periode 1943-1944, Ma'ing menciptakan lagu yang mulai mengarah pada lagu-lagu perjuangan, antara lain "Rayuan Pulau Kelapa", "Bisikan Tanah Air", "Gagah Perwira", dan "Indonesia Tanah Pusaka". Kepala bagian propaganda Jepang, Sumitsu, mencurigai lagu-lagu tersebut lalu melaporkannya ke pihak Kenpetai (Polisi Militer Jepang), sehingga Ma'ing sempat diancam oleh Kenpetai. Namun, putra Betawi ini tak gentar. Malah pada 1945 lahir lagu "Selamat Jalan Pahlawan Muda".

Setelah Perang Dunia II, ciptaan Ma'ing terus mengalir, antara lain "Jauh di Mata di Hati Jangan" (1947) dan "Halo-halo Bandung" (1948). Ketika itu Ma'ing dan istrinya pindah ke Bandung karena rumah meraka di Jakarta terkena peluru mortir. Ketika berada di Bandung selatan, ayah Ma'ing di Jakarta meninggal. Ma'ing terlambat menerima berita. Ketika dia tiba di Jakarta, ayahnya telah beberapa hari dimakamkan. Kembang-kembang yang menghiasi makam ayahnya dan telah layu, mengilhaminya untuk menciptakan lagu "Gugur Bunga".

Lagu-lagu ciptaan lainnya mengenai masa perjuangan yang bergaya romantis tanpa mengurangi nilai-nilai semangat perjuangan antara lain "Ke Medan Jaya", "Sepasang Mata Bola", "Selendang Sutra", "Melati di Tapal Batas Bekasi", "Saputangan dari Bandung Selatan", "Selamat Datang Pahlawan Muda". Lagu hiburan populer yang (kental) bernafaskan cinta pun sampai-sampai diberi suasana kisah perjuangan kemerdekaan. Misalnya syair lagu "Tinggi Gunung Seribu Janji", dan "Juwita Malam". Lagu-lagu yang khusus mengisahkan kehidupan para pejuang kemerekaan, syairnya dibuat ringan dalam bentuk populer, tidak menggunakan bahasa Indonesia tinggi yang sulit dicerna. Simak saja syair "Oh Kopral Jono" dan "Sersan Mayorku". Lagu-lagu ciptaannya yang berbentuk romantis murni hiburan ringan, walaupun digarap secara populer tapi bentuk syairnya berbobot seriosa. Misalnya lagu "Aryati", "Oh Angin Sampaikan. Tahun 1950 dia masih mencipta lagu "Irian Samba" dan tahun 1957 lagu "Inikah Bahagia"-suatu lagu yang banyak memancing tanda tanya dari para pengamat musik.

Lagu ciptaan karya Ismail Marzuki yang paling populer adalah Rayuan Pulau Kelapa yang digunakan sebagai lagu penutup akhir siaran oleh stasiun TVRI pada masa pemerintahan Orde Baru. Ismail Marzuki mendapat anugerah penghormatan pada tahun 1968 dengan dibukanya Taman Ismail Marzuki, sebuah taman dan pusat kebudayaan di Salemba, Jakarta Pusat. Pada tahun 2004 dia dinobatkan menjadi salah seorang tokoh pahlawan nasional Indonesia. Ia sempat mendirikan orkes Empat Sekawan. Selain itu ia dikenal publik ketika mengisi musik dalam film Terang Bulan. Ismail Marzuki selama ini diyakini sebagian besar masyarakat Indonesia sebagai pencipta lagu Halo-Halo Bandung yang terkenal. Lagu tersebut menggambarkan besarnya semangat rakyat Bandung dalam peristiwa Bandung Lautan Api. Namun sebenarnya siapa pencipta lagu tersebut yang sebenarnya masih diperdebatkan oleh sebagian masyarakat Indonesia.

Sampai pada lagu ciptaan yang ke 100-an, Ma'ing masih merasa belum puas dan belum bahagia. Malah, lagu ciptaannya yang ke-103 tidak sempat diberi judul dan syair, hingga Ma'ing alias Ismail Marzuki komponis besar Indonesia itu menutup mata selamanya pada 25 Mei 1958.

Karya Lagu Ismail Marzuki
·      Aryati
·      Gugur Bunga
·      Melati di Tapal Batas (1947)
·      Wanita
·      Rayuan Pulau Kelapa
·      Sepasang Mata Bola (1946)
·      Bandung Selatan di Waktu Malam (1948)
·      O Sarinah (1931)
·      Keroncong Serenata
·      Kasim Baba
·      Bandaneira
·      Lenggang Bandung
·      Sampul Surat
·      Karangan Bunga dari Selatan
·      Selamat Datang Pahlawan Muda (1949)
·      Juwita Malam
·      Sabda Alam
·      Roselani
·      Rindu Lukisan
·      Indonesia Pusaka

Di antara semua lagunya, yang paling terkenal adalah Halo-Halo Bandung dan Rayuan Pulau Kelapa. Walaupun, lagunya yang berjudul Halo-Halo Bandung masih diperdebatkan oleh sebagian masyarakat.

Baca Selengkapnya ....

Feature

Posted by Moeclazh Favian Sabtu, 08 Februari 2014 0 komentar
Feature serupa dengan cara kerja notifikasi yang bermaksud untuk menghibur dan menginformasikan pada pembaca ketika menaruh perhatian pada aspek human interest dalam narasinya. Feature dikatakan sebagai cerita khas kreatif yang berpijak pada jurnalistik sastra tentang suatu situasi, keadaan atau aspek kehidupan, dengan tujuan untuk memberi informasi dan sekaligus menghibur khalayak media massa. Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelaskan feature sebagai karangan yang melukiskan suatu pernyataan dengan lebih terperinci sehingga apa yang dilaporkan hidup dan tergambar dalam imajinasi pembaca.

Cerita feature harus sesuai dengan standar yang sama mengenai kebenaran dan faktualitis seperti berita, tetapi dalam menghubungkan dasar pemikiran lebih bebas. Jadi, walaupun teknik penyajian feature berbeda dengan berita biasanya, feature menggunakan pendirian, berbentuk paket, ada nara sumber, dan sebagaiannya sama seperti berita biasa.

Perbedaan utamanya adalah kepuasan atau kegembiraan yang ditekankan, kepribadian dan keingintahuan sepertinya lebih kuat untuk jenis feature. Feature menggunakann kata-kata sederhana dan tepat, kalimat langsung dan ringkas, paragraf yang pendek dan logis. Feature sifatnya bisa menghibur, mendidik, memberi informasi. Feature dapat membuat pembaca tertawa, sedih, dan terkadang membuat pembaca berpikir.

Feature terdiri atas empat unsur, yaitu:
·   Human interest, tulisan berusaha menyentuh perasaan manusia, menarik perhatian, menyayat hati, dan membuat emosi pembaca tergugah.
·   Drama, kisah kehidupan yang ditulis seperti drama, jalan hidupnya. Contoh: kisah keberhasilan pengusaha muda.
·    Oddity, keanehan, keganjilan atau hal luar biasa, unik. Contoh: ular berkepala dua.
·    Efek kepada pembaca, biasanya pembaca akan tertarik dengan cerita yang diminati dan berguna untuk dirinya sendiri.

Sebenarnya feature sangat mirip dengan cerita pendek, yang berbeda hanyalah informasi feature harus nyata. Feature berbeda dengan berita pada umumnya karena feature sifatnya tidak terbatas waktu dan informasinya lebih dalam dan detail dibandingkan dengan jenis berita hard news dan soft news.


Jenis-jenis feature yaitu:
·          Feature Sejarah
Feature sejarah menceritakan mengenai seseorang atau sesuatu yang memiliki sejarah untuk dikenang. Contoh, kelahiran kematian tokoh terkenal serta berjasa dalam suatu bidang.
·          Feature Petualangan
Feature yang menggambarkan pengalaman yang tidak biasa dan menarik. Contoh, berita yang menceritakan seseorang yang selamat dari kecelakaan maut.
·          Feature Perayaan
Feature yang menceritakan mengenai perayaan atau liburan. Contoh, lebaran, natal, dan tahun baru. Membuat feature ini agak susah karena penulis harus mencari angle yang baru, karena peristiwa ini sudah dikenal masyarakat luas.
·          How-to-do-it Feature
Feature ini memberitahukan langkah-langkah pembuatan suatu objekndari awal sampai akhir. Materi apa saja yang dipakai, biaya produksi dan waktu untuk menyelesaikan pembuatan objek tersebut. Contoh, seperti pembuatan kain batik. Penulis harus mengikuti cara pembuatannya dari awal sampai akhir.
·          Feature Profil
Feature ini menceritakan sosok terkenal atau menarik.
·          Feature Objek Wisata
Feature ini memperlihatkan suasana objek wisata yang indah.

Adapun fungsi feature adalah sebagai berikut:
·          Pelengkap sekaligus variasi sajian berita langsung (straigh news).
·          Pemberi informasi yang menarik.
·          Penghibur dan pengembangan imajinasi yang menyenangkan.
·          Pemberi nilai dan makna terhadap suatu peristiwa.
·          Perwujudan ekspresi yang paling efektif dalam mempengaruhi khalayak.

Baca Selengkapnya ....

Cara Memberi Password Pada Winrar

Posted by Moeclazh Favian Senin, 13 Januari 2014 0 komentar
Kali ini saya akan menginformasikan tentang bagaimana cara memberi password pada winrar, yuk disimak tutorialnya di bawah ini :)
1.    Cek  komputer kamu Apakah sudah terinstall program winrar, jika belum download aja.
2.    Siapkan file atau folder yang akan dikompresi dengan winrar.
3.   Klik kanan pada file / folder yang akan dijadikan file rar maupun zip, kemudian klik Add to Archive.



4.   Pada tab General kamu bisa memilih file/ foder tersebut mau dikompres dengan format Rar atau Zip.



5.    Pilih tab advanced lalu klik sett password.



6.    Isikan password yang kamu inginkan dan centang encript file names.



7.    Lalu yang terakhir pilih ok lagi untuk memulai mengkompres.
8.  Jika file rar/zip kamu dibuka atau di extract maka akan menjadi berpassword seperti gambar dibawah ini:





Baca Selengkapnya ....

Adab Silaturahim

Posted by Moeclazh Favian Rabu, 01 Januari 2014 0 komentar
SILATURAHIM merupakan amalan yang dianjurkan oleh islam. Rasulullah mengungkapkan bahwa orang yang gemar bersilaturahim akan diluaskan rezeki dan dipanjangkan usianya. Beliau bersabda, “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaklah menyambung tali silaturahim...” (Riwayat Bukhari). Berikut beberapa adab yang perlu diperhatikan agar silaturahim memberi manfaat dunia dan akhirat.
·           Niat ikhlas, Seseorang yang melakukan silaturahim hendaknya diniatkan untuk mencari ridha Allah semata. Allah berfirman, “Padahal tidak ada seseorang pun memberikan suatu nikmat kepadanya yang harus dibalasnya, tetapi (Dia memberikan itu semata-mata) karena mencari keridhaan Tuhannya yang Maha Tinggi.” (Al-Lail [92]: 19-20).

·   Memulai dari keluarga yang terdekat. Silaturahim dianjurkan dimulai dari keluarga terdekat yang ada hubungan darah. Rasulullah telah mewanti-wanti orang yang suka memutus hubungan keluarga. Beliau memberi kabar akan bahaya memutus keluarga. Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya rahmat itu tidak diturunkan kepada kaum yang di dalamnya ada seseorang pemutus keluarga.” (Riwayat Bukhari). Dalam riwayat lain Rasulullah bersabda, “Tidak masuk surga orang yang memutus keluarga.” (Riwayat Bukhari dan Muslim).

·         Menyambung hubungan dengan orang yang memutusnya. Rasulullah menganjurkan agar seorang Muslim tetap berupaya menyambung tali silaturahim dengan karib kerabatnya, walaupun mereka selalu berupaya memutusnya. Orang yang berusaha melakukan ini akan mendapat pertolongan dari Allah. Seorang sahabat berkata, “Wahai Rasulullah, saya mempunyai kerabat yang selalu saya menghubungi mereka tetapi mereka memutuskan saya, saya selalu berbuat kebaikan kepada mereka tetapi mereka berbuat jelek kepada saya, saya selalu sabar (santun) terhadap mereka tetapi mereka selalu berbuat bodoh terhadap saya. Maka beliau bersabda, “Jika kamu benar seperti yang telah kamu katakan, maka seolah-olah kamu memberi makan mereka abu yang panas, dan penolong dari Allah atas mereka selalu menyertaimu selama kamu seperti itu.” (Riwayat Muslim).

·  Membawa sedekah saat silaturahim. Sedekah merupakan pintu silaturahim dan persaudaraan. Rasulullah menganjurkan agar memberi sedekah kepada yang lain, termasuk orang yang membenci kita. Sahabat ‘Uqbah bin Amir pun mengungkapkan bahwa Rasulullah pernah menasehati dirinya sebagai berikut. “Wahai ‘Uqbah, maukah engkau kuberitahukan tentang akhlak penghuni dunia dan akhirat yang paling utama, yaitu menghubungi orang yang memutuskan hubungan denganmu, memberi orang yang pernah menahan pemberiannya kepadamu, dan memaafkan orang-orang yang pernah menganiayamu.” (Riwayat Hakim). Dalam riwayat lain Rasulullah bersabda, “Sebaik-baiknya sedekah adalah sedekah yang diberikan kepada karib kerabat yang benci.” (Riwayat Al-Hakim).

·          Orang yang lebih muda sebaiknya mendatangi yang lebih tua, begitu juga seorang Muslim mendatangi yang lebih alim dan bertakwa.

Baca Selengkapnya ....

Sejarah Air Zam-Zam

Posted by Moeclazh Favian Sabtu, 21 Desember 2013 4 komentar
Disebutkan oleh Imam al Bukhari dalam Shahih-nya, dari hadits Ibnu ‘Abbas. Setelah menempatkan istri dan anaknya, Nabi Ibrahim as. kemudian meninggalkan mereka berdua dan kembali ke negeri Syam untuk menemui istrinya Siti Sarah, atas perintah Allah swt. Di Mekkah, di padang pasir yang tandus itu, Siti Hajar kebingungan sendiri mencari air untuk bayinya, Ismail yang terus menangis karena kehausan. Padahal, air susu sang ibu sudah kering. Maka berlarilah Siti Hajar kesana kemari tanpa arah tujuan. Berkali-kali ia pulang pergi antara bukit Shafa dan Marwah, tetapi tidak didapatnya setetes air pun.

Tiba-tiba, Siti Hajar mendengar suara yang menunjuki suatu tempat, dan memerintahkan agar bayi itu diletakkan di situ. Maka diletakkanlah bayi Ismail di tempat sesuai perintah yang ia dengar. Dengan izin Allah swt. dari kaki bayi Ismail yang merentak-rentak itu tiba-tiba muncul mata air dari dalam pasir dengan derasnya. Segera Siti Hajar minum sepuasnya dari sana. Maka air susunya pun keluar lagi, dan Ismail dapat disusuinya.

Mata air itu makin lama makin melimpah. Dan Jibril berkata kepada air itu: "Zam-zam (Berkumpullah)." Maka dengan izin Allah swt. mata air itu mengumpul. Sejak itu, hingga saat ini, mata air itu tidak berhenti mengeluarkan air, dan dinamakan air Zam-zam. Peristiwa berlari-larinya Siti Hajar antara bukit Shafa dan Marwah akhirnya dijadikan salah satu rukun haji, yang dinamakan Sa'i. Para muslim yang menjalankan ibadah haji diwajibkan berlarian kecil sebanyak tujuh kali antara kedua tempat itu.

Pada suatu hari, tak lama setelah itu, datanglah suatu rombongan (kafilah) Arab dan suku Jurhum yang kebetulan sedang kehausan dan mencari-cari air. Sampai di kota Mekkah, tiba-tiba mereka melihat burung-burung sedang berterbangan di atas suatu bukit. Mereka menduga, pastilah ada air di tempat burung-burung itu, dan dugaan mereka memang tidak salah. Di tempat itu, mereka dapati Siti Hajar dan puteranya Ismail, berada di tepi mata air yang jernih dan makmur. Maka orang-orang Arab itu menemui Siti Hajar dan memohon izin untuk mengambil air di tempat itu. Siti hajar menyilakan dan minumlah seluruh anggota kafilah itu dengan puas.

Sementara itu, Nabi Ibrahim as. beberapa lama kemudian datang ke Mekkah untuk menjenguk istri dan anaknya. Sesampainya di sana terkejutlah beliau demi melihat mata air melimpah tetapi tenang di tempatnya. Di sekitarnya terdapat desa yang subur dan makmur. Beliau juga heran dan lega, karena istri dan anaknya ternyata masih hidup sehat. Siti Hajar menceritakan semua kejadian yang dialaminya itu kepada suaminya. Mendengar itu, Nabi Ibrahim as. kemudian memuji kebesaran Allah swt. yang telah mengabulkan doanya terdahulu.

Air zam-zam pernah lama dikubur dengan sengaja oleh suku Jurhum yang pernah terusir dari kota Mekkah. dan air zam-zam itupun terkubur untuk waktu yang begitu lama hingga ditemukan kembali oleh Abdul Muthalib. ketika Abdul Muthalib sedang tidur di Hijr Ismail., dan mendengar suara yang menyerukan menggali tanah."Galilah thayyibah (yang baik)", "Yang baik yang mana, " tanyanya”.

Esoknya, ketika tidur ditempat yang sama, ia kembali mendengar suara yang sama, menyuruhnya menggali barrah (yang baik)". Ia bertanya " benda yang baik yang mana, "lalu dia pergi. Keesokan harinya, ketika tidur ditempat yang sama di Hijr Ismail, Abdul Muthalib mendengar lagi suara yang sama, menyuruhnya menggali maah munnah (sesuatu yang berharga). Ia bertanya " benda baik yang mana". Akhirnya dihari yang keempat dikatakan padanya "Galilah ZAm-Zam". Abdul Muthalib bertanya "Apa itu Zam-Zam". Ia mendapat Jawaban "Air yang tidak kering dan tidak meluap. yang dengannya engkau memberi minum para haji. Dia terletak diantara tahi binatang dan darah, berada dipatukan gagak yang hitam, berada disarang semut ".

Sesaat Abdul Muthalib bingung dengan tempatnya tersebut, sampai akhirnya ada kejelasan dengan melihat kejadian yang diisyaratkan kepadanya. Ia pun bergegas menggalinya. lalu ada orang-orang Quraisy bertanya kepadanya, "Apa yang engkau lakukan, hai Abdul Muthalib" Dia menjawab, "Aku diperintahkan menggali zam-zam”, sampai akhirnya ia beserta anaknya, Harits mendapatkan apa yang diisyaratkan dalam mimpinya, menggali kembali sumur zam-zam yang telah lama dikubur dengan sengaja oleh suku Jurhum, tatkala mereka terusir dari kota Mekkah. Demikianlah kisah Nabi Ismail as. menemukan air zam-zam.

Baca Selengkapnya ....
Berbagi Informasi | Copyright of moeclazh.blogspot.com.