Biografi Sultan Hamid II
Sabtu, 02 November 2013
2
komentar
Sepanjang orang
Indonesia, siapa tak kenal burung garuda berkalung perisai yang merangkum lima
sila (Pancasila). Tapi orang Indonesia mana sajakah yang tahu, siapa pembuat
lambang negara itu dulu? Dia adalah Sultan Hamid II, Sultan Hamid II adalah
sultan kedelapan dari Kesultanan Kadriah Pontianak yang memiliki nama lengkap
Sultan Abdurrahman Hamid Alkadrie. Putra Sultan Syarif Muhammad Alkadrie, Sultan
VII Kesultanan Pontianak. Sultan Hamid II lahir di Pontianak pada 12 Juli 1913.
Sultan Hamid Alkadrie II melewati masa kecilnya di Istana Kadriah Kesultanan
Pontianak yang dibangun pada 1771 Masehi. Ia pernah diangkat sebagai Sultan
Pontianak VII pada Oktober 1945. Sultan Hamid II juga pernah menjadi Kepala
Daerah Istimewa Kalimantan Barat pada 1948.
Sultan Hamid
menempuh pendidikan "ELS" di Sukabumi, Pontianak, Yogyakarta, dan
Bandung. "HBS" di Bandung satu tahun, "THS" Bandung tidak
tamat, kemudian "KMA" di Breda, Belanda hingga tamat dan berpangkat
letnan pada kesatuan tentara Hindia Belanda.
Sultan Hamid II
adalah orang Indonesia pertama yang menempuh pendidikan di Akademi Militer
Belanda (KMA) di Breda, Belanda, seperti AKABRI dengan pangkat letnan dua
infanteri pada tahun 1936. Dalam sejarah pendirian Indonesia, Sultan Hamid
pernah menjadi Ketua Delegasi BFO (Wakil Daerah/Negara buatan Belanda) dalam
Konferensi Meja Bundar di Den Haag, Belanda, 23 Agustus 1949. Aktivitasnya di
bidang politik menjadi salah satu alasan bagi Presiden Sukarno untuk mengangkat
Sultan Hamid sebagai Menteri Negara Zonder Porto Folio di Kabinet Republik
Indonesia Serikat pada 1949-1950.
Ketika Jepang
mengalahkan Belanda dan sekutunya, pada 10 Maret 1942, ia tertawan dan
dibebaskan ketika Jepang menyerah kepada Sekutu dan mendapat kenaikan pangkat
menjadi kolonel. Ketika ayahnya mangkat akibat agresi Jepang, pada 29 Oktober
1945 dia diangkat menjadi sultan Pontianak menggantikan ayahnya dengan gelar
Sultan Hamid II.
Dalam perjuangan
federalisme, Sultan Hamid II memperoleh jabatan penting sebagai wakil daerah
istimewa Kalbar dan selalu turut dalam perundingan-perundingan Malino,
Denpasar, BFO, BFC, IJC dan KMB di Indonesia dan Belanda. Sultan Hamid II
kemudian memperoleh jabatan Ajudant in Buitenfgewone Dienst bij HN Koningin der
Nederlanden, yakni sebuah pangkat tertinggi sebagai asisten ratu Kerajaan
Belanda dan orang Indonesia pertama yang memperoleh pangkat tertinggi dalam
kemiliteran.
Pada 13 Juli
1945 dalam Rapat Panitia Perancang Undang-Undang Dasar, salah satu anggota
Panitia, mengusulkan tentang lambang negara. Pada 20 Desember 1949, berdasarkan
Keputusan Presiden Republik Indonesia Serikat Nomor 2 Tahun 1949, Sultan Hamid
Alkadrie II diangkat sebagai Menteri Negara RIS. Dalam kedudukannya ini, Sultan
Hamid II ditugaskan oleh Presiden Sukarno untuk mengkoordinasi kegiatan perancangan
lambang negara.
Pada tanggal 10
Februari 1950, Menteri Negara RIS Sultan Hamid II mengajukan rancangan gambar
lambang negara yang telah disempurnakan berdasarkan aspirasi yang berkembang.
Hasil akhirnya adalah lambang negara Garuda Pancasila yang dipakai hingga saat
ini. Rancangan lambang negara tersebut diresmikan dalam sidang kabinet RIS yang
dipimpin Perdana Menteri RIS Mohammad Hatta pada 11 Februari 1950.
Lambang negara
ini diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 1951 yang diundangkan
dalam Lembaran Negara Nomor 111 dan penjelasannya dalam tambahan Lembaran
Negara Nomor 176 Tahun 1951 pada 28 November 1951. Sejak saat itu, secara
yuridis gambar lambang negara rancangan Sultan Hamid II secara resmi menjadi
Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sultan Hamid II
meninggal dunia pada 30 Maret 1978 di Jakarta dan dimakamkan di pemakaman
Keluarga Kesultanan Pontianak di Batulayang.
ARTIKEL TERKAIT:
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Biografi Sultan Hamid II
Ditulis oleh Moeclazh Favian
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://moeclazh.blogspot.com/2013/11/sepanjang-orangindonesia-siapa-tak.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Moeclazh Favian
Rating Blog 5 dari 5
2 komentar:
Terima kasih atas infonya :)
sama2 mbak :))
Posting Komentar