Hipotesis

Posted by Moeclazh Favian Sabtu, 09 November 2013 0 komentar
Hipotesis adalah pernyataan yang diterima secara sementara sebagai suatu kebenaran sebagaimana adanya, pada saat fenomena dikenal dan merupakan dasar kerja serta panduan dalam verifikasi. Trelese memberikan definisi hipotesis sebagai suatu keterangan sementara dari suatu fakta yang dapat diamati. Sedangkan Good dan Scates menyatakan bahwa hipotesis adalah sebuah taksiran atau refrensi yang dirumuskan serta diterima untuk sementara yang dapat menerangkan fakta-fakta yang diamati dan digunakan sebagai petunjuk untuk langkah-langkah penelitian selanjutnya. Sedangkan menurut Kerlinger hipotesis adalah pernyataan yang bersifat terkaan dari hubungan antara dua atau lebih variabel.

Hipotesis sangat berguna dalam penelitian, tanpa hipotesis maka tidak akan ada progress dalam wawasan atau pengertian ilmiah dalam mengumpulkan fakta empiris. Secara garis besar kegunaan hipotesis adalah sebagai berikut:
·     Memberikan batasan serta memperkecil jangkauan penelitian dan kerja penelitian.
·    Menyiagakan peneliti terhadap kondisi fakta dan hubungan antar fakta yang kadangkala hilang dari perhatian peneliti.
·   Sebagai alat yang sederhana dalam memfokuskan fakta yang terpisah tanpa koordinasi ke dalam suatu kesatuan penting dan menyeluruh.
·     Sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian dengan fakta antar fakta.

Ciri-Ciri Hipotesis
·      Hipotesis harus menyatakan hubungan.
·      Hipotesis harus sesuai dengan fakta.
·      Hipotesis harus berhubungan dengan ilmu.
·      Hipotesis harus dapat diuji.
·      Hipotesis harus sederhana.
·      Hipotesis harus dapat menerangkan fakta.

Fungsi hipotesis adalah untuk memberi suatu pernyataan terkaan tentang hubungan tentatif antara fenomena-fenomena dalam penelitian. Kemudian hubungan tentatif ini akan diuji validitasnya menurut teknik-teknik yang sesuai untuk keperluan pengujian. Hipotesis harus selalu diterima kebenarannya, penolakan hipotesis dapat merupakan penemuan yang positif, karena telah memecahkan ketidaktahuan universal dan memberi jalan kepada hipotesis yang lebih baik.

Hipotesis tidak pernah dibuktikan kebenarannya, tetapi diuji validitasnya. Kecocokan hipotesis dengan fakta bukanlah membuktikan hipotesis, karena bukti tersebut memberikan alasan untuk menerima hipotesis, dan hipotesis adalah konsekuensi logis dari bukti yang diperoleh.

Untuk menguji hipotesis diperlukan data atau fakta-fakta. Pengujian hipotesis memerlukan pengetahuan yang luas mengenai teori, kerangka teori, penguasaan penggunaan teori secara logis, statistik, dan teknik-teknik pengujian. Yang penting disadari adalah hipotesis harus diuji dan dievaluasikan, apakah hipotesis tersebut cocok dengan fakta atau dengan logika.

Secara umum hipotesis dapat diuji dengan dua cara, yaitu mencocokkan dengan fakta, atau dengan mempelajaari konsisten logis. Dalam menguji hipotesis dengan mencocokkan fakta, maka diperlukan percobaan-percobaan untuk memperoleh data. Data tersebut kemudian kita nilai untuk mengetahui apakah hipotesis tersebut cocok dengan fakta tersebut atau tidak. Jika hipotesis diuji dengan konsistensi logis, maka si peneliti memilih suatu desain di mana logika dapat digunakan, untuk menerima atau menolak hipotesis.

ARTIKEL TERKAIT:

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Hipotesis
Ditulis oleh Moeclazh Favian
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://moeclazh.blogspot.com/2013/11/hipotesis.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

0 komentar:

Posting Komentar

Berbagi Informasi | Copyright of moeclazh.blogspot.com.