Adab Silaturahim
Rabu, 01 Januari 2014
0
komentar
SILATURAHIM
merupakan amalan yang dianjurkan oleh islam. Rasulullah mengungkapkan bahwa
orang yang gemar bersilaturahim akan diluaskan rezeki dan dipanjangkan usianya.
Beliau bersabda, “Barangsiapa yang
beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaklah menyambung tali silaturahim...”
(Riwayat Bukhari). Berikut beberapa adab yang perlu diperhatikan agar
silaturahim memberi manfaat dunia dan akhirat.
·
Niat ikhlas, Seseorang
yang melakukan silaturahim hendaknya diniatkan untuk mencari ridha Allah
semata. Allah berfirman, “Padahal tidak
ada seseorang pun memberikan suatu nikmat kepadanya yang harus dibalasnya,
tetapi (Dia memberikan itu semata-mata) karena mencari keridhaan Tuhannya yang
Maha Tinggi.” (Al-Lail [92]: 19-20).
· Memulai dari
keluarga yang terdekat. Silaturahim dianjurkan dimulai dari keluarga terdekat
yang ada hubungan darah. Rasulullah telah mewanti-wanti orang yang suka memutus
hubungan keluarga. Beliau memberi kabar akan bahaya memutus keluarga.
Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya rahmat
itu tidak diturunkan kepada kaum yang di dalamnya ada seseorang pemutus
keluarga.” (Riwayat Bukhari). Dalam riwayat lain Rasulullah bersabda, “Tidak masuk surga orang yang memutus
keluarga.” (Riwayat Bukhari dan Muslim).
· Menyambung
hubungan dengan orang yang memutusnya. Rasulullah menganjurkan agar seorang
Muslim tetap berupaya menyambung tali silaturahim dengan karib kerabatnya,
walaupun mereka selalu berupaya memutusnya. Orang yang berusaha melakukan ini
akan mendapat pertolongan dari Allah. Seorang sahabat berkata, “Wahai Rasulullah, saya mempunyai kerabat
yang selalu saya menghubungi mereka tetapi mereka memutuskan saya, saya selalu
berbuat kebaikan kepada mereka tetapi mereka berbuat jelek kepada saya, saya
selalu sabar (santun) terhadap mereka tetapi mereka selalu berbuat bodoh
terhadap saya. Maka beliau bersabda, “Jika kamu benar seperti yang telah kamu
katakan, maka seolah-olah kamu memberi makan mereka abu yang panas, dan
penolong dari Allah atas mereka selalu menyertaimu selama kamu seperti itu.”
(Riwayat Muslim).
· Membawa sedekah
saat silaturahim. Sedekah merupakan pintu silaturahim dan persaudaraan.
Rasulullah menganjurkan agar memberi sedekah kepada yang lain, termasuk orang
yang membenci kita. Sahabat ‘Uqbah bin Amir pun mengungkapkan bahwa Rasulullah
pernah menasehati dirinya sebagai berikut. “Wahai
‘Uqbah, maukah engkau kuberitahukan tentang akhlak penghuni dunia dan akhirat
yang paling utama, yaitu menghubungi orang yang memutuskan hubungan denganmu,
memberi orang yang pernah menahan pemberiannya kepadamu, dan memaafkan
orang-orang yang pernah menganiayamu.” (Riwayat Hakim). Dalam riwayat lain
Rasulullah bersabda, “Sebaik-baiknya
sedekah adalah sedekah yang diberikan kepada karib kerabat yang benci.” (Riwayat
Al-Hakim).
· Orang yang lebih
muda sebaiknya mendatangi yang lebih tua, begitu juga seorang Muslim mendatangi
yang lebih alim dan bertakwa.
ARTIKEL TERKAIT:
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Adab Silaturahim
Ditulis oleh Moeclazh Favian
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://moeclazh.blogspot.com/2014/01/adab-silaturahim.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Moeclazh Favian
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Posting Komentar